SIFAT QUDROH
A.
Arti
Sifat Qudroh
Sifat wajib
Allah yang ketujuh adalah Al-Qudroh (Maha Kuasa), yaitu suatu sifat Allah yang
azali yang ada sebab dzat-Nya, yang dengan sifat ini Dia menciptakan hal-hal
yang mungkin dan meniadakannya. Maksudnya, sebab sifat Al-Qudroh ini segala hal
yang mungkin berwujud, asalnya tidak ada menjadi ada. Jadi apabila sifat
Al-Qudroh ini berhubungan dengan hal yang tidak ada, bisa menyebabkan wujudnya
hal yang tidak ada tersebut dan jika berhubungan dengan hal yang wujud maka
sifat Al-Qudroh ini mejadi sebab ketiadaan hal yang wujud tadi.
B.
Ta’alluq
SifatQudroh dan Arti Ta’alluq
Hubungan
(ta’alluq) sifat qudroh dengan maujud (hal yang wujud) dan ma’dum (hal yang
tidak wujud) disebut Ta’alluq Tanjizi Hadits. Artinya, hubungan yang
terkait pelaksanaan pekerjaan. Selain itu sifat qudroh juga memiliki Ta’alluq
Shuluhi Qodim yaitu kesesuaian sifat qudroh pada segala sesuatu yang ada
dan tidak ada di zaman azali. Contohnya, sifat qudroh telah sesuai jika ada
seorang diciptakan dalam postur yang tinggi maupun pendek. Ta’alluq tanjizi
semacam ini hanya sesuai dengan keadaan yang telah dialami orang tersebut.
Perlu
diketahui, bahwa sifat Qudroh itu hanya berta’alluq dengan hal-hal yang
mungkin, tidak berta’alluq dengan hal-hal yang wajib, seperti dzat Allah dan
sifat-sifat-Nya, dan juga tidak berta’alluq
dengan hal-hal yang mustahil, seperti ada sekutu bagi Allah. Hal yang
demikian ini karena sifat Qudroh itu berta’alluq dengan pekerjaan, mencipta dan
meniadakan. Sedangkan dzat Allah telah ada, begitu pula sifat-sifat-Nya dan
mewujudkan sesuatu yang telah wujud itu mustahil, karena tahsilul hasil. Jadi
sifat Qudroh itu tidak berta’alluq dengan wujud (keberadaan) Allah dan tidak
berta’alluq dengan tiada-Nya, sebab peniadaan Allah itu sesuatu yang mustahil,
pasti menimbulkan kerusakan, sedangkan perkara yang mustahil seperti adanya
sekutu bagi Allah jelas tidak ada, jadi tidak mungkin Allah tidak ada atau
ditiadakan.
Apabila ada
pertanyaan, apakah Allah kuasa menciptakan sekutu, istri atau anak untuk
diri-Nya? Maka janganlah sesekali engkau menjawab mampu., karena hal itu
mustahil dan sifat Qudroh Allah tidak berta’alluq dngan perkara yang mustahil.
Jangan pula engkau menjawab tidak mampu, sebab dengan jawaban tersebut engkau
memastikan Allah itu lemah, sedangkan lemah atau Al-Ajzu itu mustahil bagi
Allah. Tetapi jawablah : Pertanyaan seperti itu adalah mustahil, dan sifat
Allah Qudroh itu tidak berta’alluq dengan perkara yang mustahil, sifat Qudroh
itu hanya berta’alluq dengan hal-hal yang mungkin, tidak berta’alluq dengan
perkara-perkara yang wajib, dan tidak pula berta’alluq dengan hal-hal yang mustahil.
C.
Pengaruh
Sifat Qudroh Pada Hal Yang Mungkin
Perlu di
ketahui, bahwa sifat Al-Qudrah itu tidak memiliki pengaruh apa-apa pada sesuatu
yang mungkin, pengaruh itu sebenarnya asli dari Allah swt sedangkan al-qudrah
hanyalah menjadi sebab dalam memberi pengaruh. Syekh Ibnu Dzikro berkata :
Semua perbuatan itu milik dzat (Allah) yang memiliki sifat-sifat sempurna. Barang siapa yang berkeyakinan bahwa sifat al-qudrah
itu memiliki pengaruh pada hal-hal yang mungkin dengan sendirinya atau dengan
dzat Allah, maka dia kafir. Wal 'Iyadzubiflah.
Oleh sebab itu perlu di ketahui ucapan orang awam yang maknanya: Sifat
Al-Qudrat itu bisa berbuat dengan sendirinya,
bukan sebagai sebab mencipta. Ucapan seperti itu di hukumi haram (pengucapannya dianggap dosa), jika
tidak sengaja menyandarkan perkara yang terjadi itu pada qudrat. Apabila ada kesengajaan menyandarkan perkara yang
terjadi itu pada qudrat, maka orang
yang megucapkan kalimat itu di hukumi kafir.
Seseorang tidak boleh mengatakan sifat
Al-Qudrat itu merupakan lantaran atau alat
untuk meciptakan sesuatu. Pendapat
ini bertentangan dengan orang yang mengatakan, bahwa sifat Al-Qudrat itu
kedudukannya seperti pena bagi orang yang menulis. Allah swt itu tidak sama
dengan sifat makhluk.
D.
Dalil
Aqli Sifat Qudroh
Dalil aqli bahwa Allah swt itu memiliki
sifat Al-Qudrat, ialah wujud alam ini. Susunan penyampaian dalilnya
sebagai berikut: Apabila Allah tidak memiliki sifat Al-Qudrat, berarti Dia
lemah, dan apabila Dia lemah, maka alam raya dan isinya ini tidak ada, sedang ketiadaan
alam dan isinya ini mustahil, sebab berlawanan dengan kenyataan. Jadi hal-hal yang menyebabkan kemustahilan, yaitu
kelemahan Allah itu jelas batil. Jika demikian maka pastilah Allah tidak
lemah, tapi kuasa. Apabila Allah telah pasti memiliki sifat al-Qudrot maka
mustahil Dia bersifat Al-Ajzu (lemah) lawan sifat Al-Qudrot (Maha Kuasa).
E.
Dalil
Naqli Sifat Qudroh
إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيْرٌ
“Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
وَمَا كَانَ اللهُ لِيُعْجِزَهُ مِنْ شَئٍ فِي السَّمَوَاتِ وَلَا فِي
الأرْضِ إنَّهُ كَانَ عَلِيْمًا قَدِيْرًا
“Dan tidak
sesuatu yang dapat melemahkan Allah, baik di langit maupun di bumi.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”
Sumber : Syekh Muhammad An-Nawawi Al-Jawi, Fathul Majid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar