Rabu, 29 Februari 2012

Sifat Irodah

SIFAT IRODAH

A. Pengertian Sifat Irodah
Sifat wajib Allah yang ke-delapan adalah AI-Irodah (Maha Berkehendak), yaitu sifat Allah yang aza'li yang wujud seperti sifat AI-Qudrat yang sekiranya kita dibukakan hijabnya, tentu kita dapat melihatnya. Sifat Al-Irodah ini ada sebab Dzat Allah dan berhubungan dengan segala hal yang mungkin, ia tidak berhubungan dengan hal-hal yang wajib maupun mustahil. Sifat Al-Irodah ialah sifat yang sebab sifat ini Allah menentukan hal yang mungkin dengan sebagian sesuatu yang mungkin pada hal yang mungkin tersebut.
Penjelasannya ialah, sesungguhnya semua makhluk sebelum wujud itu boleh juga di wujudkan menurut suatu sifat selain sifatnya sesuda wujud. Sifat putih itu boleh apabila di wujudkan hitam, merah atau hijau. Tinggi itu boleh di wujudkan pendek. Langit boleh juga di wujudkan di bawah, dan bumi di wujudkan di atas.
Jadi ketentuan masing-masing hal tersebut dengan sifat yang ada padanya adalah pengaruh Al-Irodah.
B. Hubungan Sifat Al-irodah dengan AI-Qudrat Dalam Teori
Perlu diketahui, bahwa irodah (kehendak) Allah swt menurut teori pemikiran itu mendahului Qudrotnya, karena Qudrot Allah dalam pemikiran kita itu berhubungan dengan sesuatu, lalu irodah Allah menetapkan kepadanya sebagaimana sifa-sifat yang mungkin untuk sesuatu tersebut, contoh : Zaid sebelum berwujud boleh jadi dia putih, hitam, pendek, atau tinggi, boleh menetap di timur atau barat, boleh dia di atas atau di bawah. Jadi ketentuan zaid berwarna putih, tinggi, berada di timur dan di barat itu di pengaruhi oleh sifat irodah, sesudah itu sifat Al-Qudrat memberikan pengaruh berdasarkan keadaan di atas. Tetapi hal ini menurut teori pemikiran orang-orang kita. Adapun menurut sifat-sifat Allah tidak seperti itu clan kita tidak boleh mengatakan berdasarkan teori angan-angan kita tersebut, karena dalam pemberian pengaruh di luar angan-angan (ucapan), kita tidak­boleh mengatakan, irodah Allah itu lebih dahulu berhubungan dengan sesuatu yang mungkin, kemudian di susul oleh Qudrot Allah, sebab yang dernikian itu termasuk sifat-sifat makhluk, sedangkan sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat-sifat makhluk.

C. Hal-hal Mungkin Yanng Berhubungan Dengan Sifat Al­Qudrat dan AI-Irodat
Perlu diketahui, sesungguhnya hal-hal yang mungkin ada hubungannya dengan sifat qudrat dan irodat itu ada enam, yaitu:
1.   Wujud (keberadaan)
2.   Adam (Ketiadaan)
3.   Sifat, seperti tinggi, pendek, dan sebagainya.
4.   Zaman
5.   Tempat
6.   Arah dan Ukuran.
Enam hal di atas di sebut Al-Mumkinat Al-Mutaqobilat. Sebagian ulama'menyusun dalam nadlom:
المُمْكِنَاتُ المُتَقَابِلاَتُ # وُجُوْدُنَا وَالعَدَمُ الصِّفَاتُ
أَزْمِنَةٌ أمْكِنَةٌ جِهَاتُ # كَذَا المَقَادِيْرُ رَوَى الثِّقَاتُ
"Perkara-perkara  mungkin   yang berlawanan ialah wujud (ada) dan Adam (tiada), Sifat (seperti tinggi, pendek, d1l), Zaman (seperti siang dan malam), dan Tempat-tempat atau Arah (seperti atas, bawah, samping, dll) dan Ukuran. Hal ini diriwayatkan oleh orang yang terpercaya."
D.  Dua Ta'alluq Sifat AI-Irodah
 Perlu diketahui, bahwa sifat Al-Irodah itu mempunyai dua ta'alluq yaitu :
1.   Ta'alluq Shuluhi Qodim
2.   Ta'alluq Tanjizi Qodim
Ta'alluq Shuluhi Qodim, yaitu sahnya sifat al-irodah menentukan sesuatu yang mungkin pada zaman azali dengan semua yang mungkin di sandang sesuatu tersebut. Zaid yang tinggi itu dapat saja tidak seperti keadaan yang dialami, jika memandang kelayakan sifat Al-Irodah. Sifat Al-Irodah itu layak saja menentukan Zaid menjadi raja atau menjadi orang gembel, jika memandang Ta'alluq Shuluhi Qodim sifat al-irodah. ini.
Ta'alluq Tanjizi Qodim, yaitu sifat yang ditetukan Allah, dengn sifat Al-Irodah-Nya pada sesuatu yang mungkin di jaman azali dan tetap berlangsung dalam kenyataan tanpa ada perubahan, seperti, Zaid ada atau tidak ada, putih atau hitam. Artinya ketentuan irodah Allah terhadap sesuatu yang mungkin pada jaman azali dengan salah satu dua perkara saja, ada atau tidak ada, baik atau buruk.
E. Hukum menyandarkan Kekuasaan Menentukan Sesuatu pada Sifat Al-Irodah
Perlu diketahui, bahwa menyandarkan kekuasaan (hak) menentukan sesuatu pada sifat al-irodah itu adalah majas, sebab pada hakekatnya yang menentukan sepenuhnya adalah Allah swt. Sifat irodah itu hanya merupakan sebab saja. Barang siapa yang berkeyakinan bahwa penentuan sesuatu dengan Al-Irodah atau penentuan sesuatu dengan Al-Irodah dan Dzat Allah, maka dia dihukumi kafir.
F. Antara Al-Irodah (kehendak) dan Perintah
Perlu diketahui, bahwa irodah itu tidak identik dengan perintah. Berbeda dengan pendapat golongan Mu'tazilah, Allah swt itu berkehendak baik dan jelek,tetapi tidak memerintah kecuah pada yang baik.

G. Dalil Aqli Sifat Wajib Allah Al-Irodah
Dalil aqli sifat wajib Allah al-irodah ialah wujud atau keberadaan alam raya ini. Cara mengemukakan dalil ini ialah , apabila. Allah tidak memiliki kehendak (al-irodah), berarti Dia di paksa, jika Dia dipaksa tentu Dia lemah, dan apabila. Dia lemah berarti Dia tidak kuasa, dan apabila Dia tidak kuasa, maka semua makhluk di alam raya ini tidak ada. Sedangkan jika alam raya ini tidak ada tentu tidak benar, sebab berlawanan dengan kenyataan. Jadi apa saja yang menyebabkan ketidak benaran, yaitu kelemahan Allah, maka harus di tolak. Apabila Allah jelas tidak lemah, bararti Dia tidak di paksa, dan Dia berarti memiliki kehendak (Al-Irodah). Apabila sudah menjadi kenyataan, bahwa Allah itu memiliki Al-Irodah, maka pasti mustahil Dia bersifat Al-Karokah (terpaksa) lawan sifat Al-irodah.

H.Dalil Naqli Sifat Wajib Allah Al-Irodah
Allah berfirman:
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَئٍ إذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُوْلَ لهُ كُنْ فَيَكُوْنُ
"Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya Kun (jadilah), maka jadilah ia."

وَ رَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَ يَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الخِيْرَةُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
"Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilih-Nya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan."

قُلِ اللّهُمَّ مَاِلكُ المُلْكِ تُؤْتِي المُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَنْزِعُ المُلْكَ مِمَّنُ تَشَاءُ وَ تُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَ تُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الخَيْرِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَئْ قَدِيْرٌ
"Katakanlah 'Wahai, Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehandaki. Engkau mulyakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau-lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu'."

1 komentar: