SIFAT WAHDANIYAH
A. Arti Sifat Wahdaniyyah
Sifat
Wahdaniyyah bagi Allah SWT mengandung arti bahwa Allah adalah satu di dalam
dzat, sifat dan segala perbuatan-Nya.
a.
Allah
satu di dalam dzat-Nya bermakna tidak ada dzat yang
menyerupai dzat Allah dan dzat Allah itu tidak tersusun dari beberapa anggota
atau bagian. Karna dzat yang tersusun dari beberapa bagian (juz) merupakan
salah satu dari sifat-sifat makhluk. Sedangkan Allah dibersihkan dari hal
yang menyerupai sifat makhluk-Nya.
b.
Allah
satu di dalam sifatnyabermakna tidak ada seorang pun yang
memiliki sifat yang sama dengan sifat Allah SWT. Jadi tidak ada satu pun orang
yang memiliki kekuasan (Qudroh) maupun keinginan (Irodah) yang sama dengan kekuasan
dan keinginan Allah. Begitu juga dengan sifat-sifat Allah yang lain yang tidak
akan mungkin sama dengan sifat makhluk-Nya. Selain itu Allah juga tidak mungkin
memiliki dua sifat yang mengandung nama dan arti yang sama. Seperti adanya dua
sifat qudroh Allah, dua sifat Irodah dan dua sifat ‘Ilmun. Akan tetapi sifat
qudroh, irodah dan ‘ilmu Allah itu hanyalah satu.
c.
Allah
satu di dalam perbuatan-Nyabermakna segala
perbuatan yang ada di dunia ini adalah milik Allah. Jadi tidak ada satupun
perbuatan makhluk baik yang bersifat disengaja (ikhtiyari) ataupun yang tidak disengaja (Idlthirory)
tanpa kehendak Allah SWT. Adapun makhluk yang berbuat ikhtiyar itu tidak
memberikan hasil apa-apa kecuali akan mendapatkan pahala karna anugerah Allah
dan mendapatkan siksaan karna keadilan-Nya. Tidak terkecuali mukjizat para
rosul Allah SWT dan Karomah para wali-Nya itu juga diciptakan oleh Allah.
Jika sifat wahdaniyyah telah ditetapkan bagi Allah maka sudah
barang tentu Allah disucikan dari keberadaan Al-kumumul Khomsah
al-Masyhuroh (lima kam yang terkenal).Al-kumumul Khomsah al-Masyhuroh
tersebut yaitu Kam Munfashil Fidzdzat,
Kam Muttashil Fidzdzat, Kam Munfashil Fishshifat, Kam Muttashil Fishshifat dan
Kam Munfashil Fil-Af’al.
1.
Kam
Munfashil Fidzdzat
Artinya, ada
dzat yang sama dengan dzat Allah. Jadi bisa dikatakan ada makhluk yang memiliki
bentuk yang sama dengan bentuk Allah. Hal ini sangat muhal bagi Allah.
2.
Kam
Muttashil Fidzdzat
Artinya, Dzat
Allah itu tersusun dari beberapa bagian seperti dzat manusia yang tersusun dari
daging, tulang, darah dan sebagainya. Hal ini juga sangat muhal bagi Allah.
3.
Kam
Munfashil Fishshifat
Artinya, Ada
satu makhluk yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan sifat-sifat Allah. Hal
ini juga sangat muhal bagi Allah.
4.
Kam
Muttashil Fishshifat
Artinya, Allah
itu memiliki dua sifat yang memiliki nama dan arti yang sama. Jadi dapat
dikatakan bahwa seperti sifat qudroh, irodah, ‘ilmu dan sifat-sifat Allah yang
lain tidak ada yang ganda. Dengan begitu sifat qudroh Allah yang digunakan
untuk mewujudkan sesuatu yang kecil juga digunakan untuk mewujudkan sesuatu
yang besar, sifat irodah Allah yang digunakan untuk menginginkan sesuatu yang
sedikit juga digunakan untuk menginginkan sesuatu yang banyak dan sifat ‘ilmu
Allah yang digunakan untuk mengetahui sesuatu yang sedikit juga digunakan untuk
mengetahui sesuatu yang banyak dan seterusnya.
5.
Kam
Munfashil Fil-Af’al
Artinya, Ada
satu makhluk yang memiliki perbuatan seperti perbuatan Allah. Hal ini muhal
bagi Allah karena segala perbuatan adalah ciptakan Allah. Allah berfirman :
"والله خالق على كل شئ"
“Allah yang menciptakan segala sesuatu”
"والله خلقكم وما تعملون"
“Allah yang
menciptakan kalian semua dan apa yang kalian perbuat”
Catatan :
Sebagian
ulama’ mengatakan bahwa Kam Muttashil fil-af’al itu tidak ada. Tapi sebetulnya
hal itu sepenuhnya tidak benar. Kam Muttashil Fil-af’al tetap ada dengan arti
bahwa Allah itu memiliki teman yang membantu dalam segala perbuatan-Nya.
Bukti
yang menunjukkan bahwa Allah SWT bersifat wahdaniyyah ialah wujud dari alam
semesta.
Cara
untuk merasionalkan dalil tersebut melalui urutan-urutan sebagai berikut:
Seumpama keberadaan Allah sebagai tuhan ada tuhan yang lain (sekutu) tentu akan
memunculkan banyak kerusakan.Firman Allah:
لو كان فيهما
ألهة إلا الله لفسدتا
“Apabila di langit dan bumi ada tuhan selain Allah maka keduanya
telah rusak”
Karna
sangat mungkin adanya dua tuhan atau bahkan lebih mempunyai irodah atau
keinginan yang berbeda. Satu contoh! Allah menginginkan bentuk bumi ini bulat
dan tuhan yang satunya menginikan bentuk kotak, apakah kira-kira yang akan
terjadi??? Jika hal itu yang terjadi bumi dan langit tentu keadaan dan
bentuknya tidak akan pernah bisa kita lihat seperti yang kita saksikan sampai
sekarang ini. Nah, inilah yang menjadikan bukti bahwa alam semesta ini adalah
wujud dari Allah bersifat wahdaniyyah.
Sumber : Syekh Muhammad An-Nawawi Al-Jawi, Kitab Fathul Majid
assalamualaikum
BalasHapussaya mau nanya ,tentang permasalahan dimanakah Allah berada,saya bingung karna banyak perbedaan pendapat ....
ada yang bilang Allah istiwa' di atas arsyi berdasarkan dalil alqur'an qs.thaha;5 ...apakah istiwa' trmasuk menyamai makhluq ..mohon jawabannya
bsa di bls lewat email saya mahfud.ardiyansah@yahoo.com
terimakasih sebelumnya
Kalau anda percaya adanya Allah, anda akan tau bahwa Allah berada dimana mana
Hapusal faqier,
BalasHapusAllah bukan jirim mahupun jisim yang menempati ruang dan tempat. Allah tidak perlukan tempat untuk wujud. Allah itu "berdiri" dengan sendirinya, tanpa memerlukan bantuan apa2 pun. Allah bukan di atas, bawah, depan, belakang, kiri, kanan, timur barat utara selatan. Allah tidak tertakluk kpd mana2 ruang atau pihak. Tiada apa pun yang menakluk Allah.
Ulama2 salaf menyerahkan maksud istawa kpd Allah.
Ulama Khalaf mentakwilkan (memberi makna yang selayaknya bagi Tuhan) istawa sebagai menguasai.
Golongan wahabbi menterjemahkan spt Allah duduk, berdiri dan sbgnya di Arasy. Ini bersalahan dengan tauhid yang benar kerana perbuatan Allah tidak sama dgn perbuatan mahkluk. Allah tidak perlukan duduk. Duduk pula memerlukan anggota spt punggung dan sbgnya. Hal ini menyebabkan waham (syak dan curiga) kpd orang awam seperti membayangkan jisim Allah dgn anggota2 yang disebutkan. Serta, jika Allah duduk di Arasy, maka ada ruang yang LEBIH BESAR daripada Allah untuk menempatkan Allah. Ini menunjukkan Allah itu lebih kecil drpd makhluknya. Fahaman seperti ini perlu dijauhkan.
Assalamualaikum
BalasHapusSyukran atas ilmunya
Segola kita selalu dalam rahmat Allah SWT.
Kunjungi juga ya blog kami
https://seruankemuliaan.blogspot.co.id/
Kumpulan pengetahuan Islami kini dan masa depan